Penjualan Ritel AS Juni Naik 0,6 Persen

Penjualan Mobil AS (Istimewa) Washington (ANTARA News/AFP)

Penjualan ritel AS meningkat untuk kedua bulan berturut-turut pada Juni 0,6 persen, data Departemen Perdagangan menunjulkan Selasa, dalam sebuah laporan yang lebih kuat dari yang diharapkan. Departemen perdagangan mempertahankan tidak berubah kenaikan 0,5 persen pada Mei dalam penjualan ritel dari April.

Data penjualan ritel bulanan mengindikasikan arah dari belanja konsumen, yang menyumbang dua pertiga output ekonomi terbesar dunia tersebut. Belum termasuk bensin dan penjualan kendaraan bermotor serta komponennya, penjualan ritel jatuh untuk empat bulan berturut-turut, dengan 0,2 persen, setelah turun 0,1 persen pada Mei. Penjualan bensin memimpin meningkatnya penjualan ritel keseluruhan, melonjak 5,0 persen dari Mei karena harga di pompa bensin meningkat. Penjualan mobil dan komponen meningkat 2,3 persen pada bulan Juni, setelah naik 0,5 persen pada Mei. Pada dasar tahunan, penjualan ritel adalah 9,0 persen di bawah tingkat Juni 2008.

Di tengah resesi yang parah, penjualan ritel mengalami peningkatan hanya empat dari 12 bulan terakhir, karena konsumen menutup dompet mereka jelang meningkatnya pengangguran dan jatuhnya nilai rumah. “Penjualan ritel pada Juni mengambil nada positif untuk kedua bulan berturut-turut dalam agregat, walaupun terus melemah dalam penjualan inti mengurangi pesan positif yang disampaikan data,” kata Scott Hoyt dari Moody`s Economy.com. “Namun, garis dasar penjualan masih cenderung datar. Ini adalah sebuah perbaikan dramatis dari sebagian besar penurunan dari paruh kedua tahun lalu dan mendorong terus-menerus dalam menghadapi penurunan upah tenaga kerja dan agregat pendapatan.”

Sumber : http://www.antaranews.com

Manajemen Ritel

Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.

Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel tehadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.
Dalam operasionalnya peritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa, menjalankan fungsi memecah (bulk breaking), maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan, pengelolaan binis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional. Pemahaman keseluruhan atas isi buku ini membutuhkan telaah menyeluruh terhadap proses pengambilan keputusan dalam manajemen ritel yang diperjelas yaitu lingkup bisnis, mengembangkan strategi ritel, manajemen barang dagangan, dan manajemen toko.

Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,pengorganisasian,penggerakkan dan pengendalian atas atas sumber daya  yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Ritel

Ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,keluarga ataupun rumah tangga.

Pengertian Manajemen Ritel

Manajemen ritel adalah  pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang ebrpengaruh dalam proses perdagangan ritel,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen.

Klasifikasi Ritel

1. Klasifikasi deskriptif

Pasar ritel dibagi menjadi 2 tipe yaitu berdasarkan :

a. tipe  kepemilikan (type of ownership)

b. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)

2. Klasifikasi strategic

Pasar retel dibedakan berdasarkan strategi yang digunakan,yaitu :

a. margin/turnover strategy

b.retail price and service strategy

c. strategic group classification

d. gross margin – merchandise type classification

3. Klasifikasi tingkat pelayanan

Dibagi menajadi :

a.  penjualan eceran swalayan

b. penjualan eceran dengan memilih dendiri

Contoh : toko baju dipasar

c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas

Contoh : toko elektronik

d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh

Contoh : toko perhiasan,butik

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis ritel adalah 4P yaitu Place,Price,Produck dan Promotion

Oleh karena itu sebelum memulia bisnis ini hendaknya kita harus sudah memahaminya dengan benar untuk memperkecil resiko kerugian.